Rabu, 15 April 2009

PENJAJAJAHAN 350 TAHUN
BIANG KEROK INDONESIA SEKARANG BOBROK
Melihat perjalanan perjuangan Bangsa Indonesia mungkin banyak yang tertipu termasuk saya, tetapi saya baru sadar sekarang, kalau penjajahan pada saat itu lagi musimnya Eropa mencari negara untuk dijajah, hampir banyak negara di dunia mendapatkan pengalaman di jajah.
Kalau di Indonesia bukan di jajah tetapi teraniyaya oleh penguasanya sendiri semenjak Portugis masuk sampai sekarang orang yang menjadi korban dari dulu adalah orang yang menentang penguasa dan kebanyakan dari kalangan Islam.
Mari kita beberkan ungkapan saya itu benar atau salah?
Pada saat VOC namanya juga company mereka pengusaha datang dengan bermaksud urusan bisnis atau materi walau pun bangsa Indonesia merasa kalah berbisnis atau bodoh dan nilainya banyak menguntungkan VOC tapi apa bedanya dengan zaman sekarang seperti dengan kasus PT Preevort, Bosang atau banyak perusahaan asing persentasenya besar mana?, menguntungkan siapa? merugikan siapa? yang jadi korban jiwa siapa? yang merasa terusir tanah kelahiranya siapa?, yang mengadakan perlawanan siapa?, ini sama dengan nasib bangsa kita dulu yang membedakan hanya kondisi ekonomi dunia demikian juga Belanda, Sekutu dan Jepang ikut-ikutan. Kenapa dulu banyak korban, itu dikarenakan tidak ada PBB dan tidak ada hak asasi manusia, tapi sekarangpun masih banyak korban Cuma sedikit karena ada PBB dan ada hak asasi manusia.
Masalah perlawanan rakyat terhadap penjajah adalah kambing hitam oleh penguasa bangsa sendiri coba lihat perlawanan Tokoh Islam yang ada di Indonesia mulai dari Aceh sampai Maluku yang melakukan perlawanan yang dikenal sebagai Pahlawan karena mati syahid menentang penjajahan, keberhasilan penjajah menumpas pahlawan-pahlawan kita berkat andil para penguasa bangsa kita, contohnya banyak Demang-Demang yang menjadi penguasa daerah yang join dengan Penjajah memungut Pajak kepada rakyat lalu dilatih pasukan pengawal untuk meminta paksa kepada rakyat atau memaksa rakyat untuk kerja rodi untuk kepentingan membangun sarana bagi penjajah.
Kondisi seperti itu tidak berubah sampai detik sekarang, kenapa saya katakan demikian, karena sampai detik sekarang saya belum pernah menemukan produk dalam negri yang murni dibuat dengan kemampuan/teknologi bangsa sendiri termasuk tempe saja itu sudah masuk campur tangan produk luar negeri.
Bangsa Indonesia selalu dipecah oleh asing supaya tidak bersatu agar perlawanan terhadap asing gagal total. Kita rinci ekonomi Indonesia dikuasai oleh siapa?, nih saya kasih tahu 1. Amerika, setelah lepas dekat dengan Soviet Amerika masuk sistem ekonominya mengambil laba dari merek produk mereka sistemnya seperti ini, contoh pakaian levis, cokacola, fried chiken dll. Bahannya dari kekayaan alam kita yang bikin kita yang menjual kita lalu uangnya disetor semua dan kita dibayar gila dan goblog penguasa kita, mereka cuma ngasih modal merek doang. Amerika mendapat royalti besar tanpa susah payah dan tanpa ketibanan sampah dan limbah, itu baru produk harian bagaimana dengan masalah pertambangan dan minyak bumi. 2. Jepang, bangsa Indonesia dijajah untuk membeli produk yang dclaim dari Jepang padahal ampir amrik, contoh berapa ratus juta mobil yang ada di Indonesia kebanyakan Cuma mesin doang yang segunduk itu yang dari Jepang sisanya diproduk di kita bahan dari kita, yang ngerjain kita, dan yang menjual kita, yang membeli kita, yang kena tabrak sampe qoid kita. 3. China, wah ini lebih gawat lagi China meranjah produk apapun yang bukan lahan negara lain karena kalah bersaing. Dia masuk ke segala bentuk mulai barang rumah tangga, barang ukuran besar sampai barang ukuran kecil seperti jarum, barang yang tidak bisa dimakan sampai urusan perut menyisihkan produk kita, bahkan produk cirikhas kita mulai dibikin dan kita tidak bisa menolak tetapi malah gembira karena harganya sangat murah dan kwalitasnya sama.
Itu baru 3 negara belum negara yang lainnya belum ke absen. Kenapa Indonesia seperti ini, karena penguasa penjilat dari zaman penjajahn sampai sekarang belum musnah. Lalu harus bagaimana, kita harus harus study banding seperti negara tetangga yang sukses, jangan gengsi toh kemajuan bukan dijiplak tapi dibangun dan diperjuangkan oleh segenap bangsa, negara-negara yang bangkit itu tidak malu menjiplak produk dan banyak pengorbanan seperti Jepang menjiplak mobil dan barang elektronika tetapi mereka banyak berkorban pengorbanannya mereka bekerja keras sampai maju dan hampir menguasai dunia tetapi mendapat penderitaan dibomnya Hirosima dan Nagasaki sehingga Jepang hancur tetapi dalam waktu singkat Jepang bangkit lagi. Adapun China rakyatnya berkorban menjadi rakyat yang cambuk oleh Penguasa untuk bekerja keras dan negaranya tertutup dari dunia luar supaya tidak masuk produk luar dan untuk bertahan hidup mereka harus berkeja membangun segala kebutuhan hidupnya. Hal itu berakibat rakyat China terbiasa kerja keras bahkan ekonominya terangkat hingga menjadi negara super power. Setiap negara menganggap negatif padahal harusnya seperti itu setiap negara mendidik bangsanya menjadi bangsa yang mandiri tetapi tidak jahat terhadap negara lain seperti Amerika dan Israel. Indonesia bisa mencontoh yang fositifnya dari negara cina dan Jepang, cuman susah juga karena Presiden RI buakan saya tapi kalau saya bisa .... tahun jadi makmur dan rakyat kreatif.
Suksesnya penjajahan 350 tahun tidak terlepas dari jasa para penguasa penjilat yang tidak habis-habisnya sampai sekarang jadi kalau dihitung penjajahan terlama dengan total 369 tahun, wow pantastis.
yang salah bukan orang lain tetapi bangsa kita orangnya tamak dan serakah ingin kaya sendiri dengan mengorbankan saudaranya sendiri

1 komentar: